Senin, 28 November 2011

DASAR PEMASARAN : STRATEGI PROMOSI DAN PERIKLANAN

Pengertian Komunikasi Pemasaran
Bab Sembilan atau terakhir buku ini telah menguraikan pokok bahasan tentang strategi promosi dan periklanan. Komunikasi pemasaran menjadi topik awal bahasan mengingat perannya sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan-kegiatan promosi itu, disebut juga bauran promosi, meliputi periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat, publisitas, dan pemasaran langsung. Dari ke enam kegiatan tersebut, bahasan yang terbanyak ditujukan pada kegiatan periklanan mengingat penggunaannya yang sangat luas di samping adanya keterbatasan ruang dalam buku ini.
Rencana promosi, kemudian diadopsi untuk rencana periklanan, juga dibahas, meliputi delapan tahap, yaitu: (1) penentuan tujuan promosi, (2) pengidentifikasian pasar sasaran, (3) penyusunan anggaran, (4) pemilihan pesan, (5) penentuan bauran promosi, (6) pemilihan bauran media, (7) pengukuran efektivitas, dan (8) pengendalian dan pemodifikasian kampanye promosi. Beberapa tahap, khususnya tahap penyusunan anggaran dan tahap pemilihan media dibahas secara lebih ditail disertai contoh penerapan dengan menggunakan model kuantitatif seperti linear programming.
Kerangka AIDA dan Model Hierarki Pengaruh dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi seberapa efektif suatu kampanye promosi atau periklanan itu dapat dicapai; pada akhirnya bermuara dalam bentuk pendorongan atau pembangkitan pembelian oleh konsumen. Konsumen akhir atau konsumen perdagangan seperti pengecer, akan menentukan strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, apakah strategi menarik atau strategi mendorong. 

* PROMOSI PENJUALAN
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).
Sementara Sistaningrum (2002 : 98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.

Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001 : 221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Sistaningrum (2002 : 98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.
Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari para pesaing.
Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)
1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.

*PEMASARAN LANGSUNG
Penjualan tatap muka adalah kegiatan mempromosikan suatu produk dengan cara mendatangi ke tempat konsumen berada, oleh seorang wiraniaga/salesperson. Dengan adanya kontak langsung antara wiraniaga dan konsumen, maka terjadilah komunikasi dua arah.
Sifat-sifat penjualan tatap muka adalah sebagai berikut :
1. personal atau adanya kontak langsung dengan konsumen
2. tanggapan langsung atas pertanyaan/reaksi konsumen
3. mempererat hubungan dengan konsumen, apabila sikapnya memuaskan
4. biaya operasionalnya cukup tinggi

SUMBER : WORDPRESS

DASAR PEMASARAN : STRATEGI DISTRIBUSI

Pengertian Saluran Distribusi
Alasan-alasan yang menguntungkan untuk digunakannya perantara dalam saluran distribusi mendorong produsen untuk mengembangkan saluran distribusi tidak langsung, meskipun saluran distribusi langsung juga diperlukan dalam kondisi tertentu.
Perantara yang digunakan dalam saluran distribusi dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu perantara pedagang dan perantara agen. Masing-masing golongan dapat dibedakan lagi, yaitu perantara pedagang mencakup pedagang besar dan pengecer, sedangkan perantara agen mencakup agen penunjang dan agen pelengkap. Digunakan atau tidak digunakannya perantara tersebut telah memberikan berbagai pilihan alternatif distribusi, yaitu saluran distribusi untuk barang konsumen, baik saluran panjang atau tidak langsung maupun saluran pendek atau saluran langsung, dan saluran distribusi untuk barang industrial yang juga dapat berupa saluran panjang atau tidak langsung maupun saluran pendek atau langsung.
Dalam pemilihan saluran distribusi, produsen perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti pertimbangan pasar, pertimbangan barang, pertimbangan perusahaan, dan pertimbangan perantara. Sedangkan untuk menentukan banyaknya penyalur, produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu distribusi intensif dengan banyak penyalur pada tingkat pengecer, distribusi selektif dengan sedikit penyalur, dan distribusi eksklusif dengan satu penyalur yang langsung melayani pelanggan. Jika produsen sudah menentukan untuk menggunakan penyalur maka diperlukan pemilihan dan pengendalian saluran distribusi dengan mempertimbangkan biayanya.
Penentuan saluran distribusi bukanlah keputusan yang sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, model keputusan distribusi dan strategi distribusi perlu dirumuskan secara cermat. Dalam buku ini dijelaskan adanya lima alternatif strategi distribusi untuk produk baru. Untuk menentukan alternatif mana yang dianggap terbaik, dapatlah digunakan penghitungan secara kuantitatif, yaitu dengan menggunakan metode nilai faktor tertimbang. 

*ALASAN MENGGUNAKAN PERANTARA
Peranan Perantara
Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan efi siensi mereka dalam membuat barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh pasar sasaran. Perantara pemasaran, dengan hubungan, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka, biasanya menawarkan kepada perusahaan lebih
banyak daripada yang dapat mereka capai sendiri.
Dari segi sistem ekonomi, peran dasar perantara pemasaran adalah mengubah persediaan yang bersifat heterogen menjadi berbagai macam barang yang ingin dibeli orang. Menurut Stern dan El-Ansary:
Perantara melancarkan arus barang dan jasa … Prosedur ini diperlukan untuk menjembatani ketidaksesuaian antara berbagai barang dan jasa yang dihasilkan produsen dan bermacam barang yang diminta konsumen.
Ketidaksesuaian itu timbul dari kenyataan bahwa produsen biasanya menghasilkan sejumlah besar barang dengan variasi terbatas, sedangkan konsumen biasanya menginginkan jumlah terbatas dari berbagai jenis
barang.
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa, masalah distribusi ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga. Jadi, kegiatan distribusinya langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya. Namun
tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuik mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir.
Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Mereka itu adalah:
• Perantara pedagang
• Perantara agen
Meskipun sama-sama perantara, tetapi mereka mempunyai perbedaanperbedaan.
Pada umumnya, alasan utama untuk menggunakan perantara adalah bahwa mereka ini dapat membantu meningkatkan efi siensi distribusi.

*KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PERANTARA
Penggunaan perantara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
1. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen. Produsen cukup menghubungi perantara untuk menyampaikan produknya kepada konsumen yang banyak. Ini dipandang lebih efi sien.
2. Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai pengalaman. Mereka dipandang lebih baik karena memang tugas yang
dilakukan hanyalah di bidang distribusi.
3. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk beberapa jenis produk tertentu, sehingga produsen tidak perlu menyediakannya.
4. Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat transpor sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen yang mencarinya.
5. Perantara dapat membantu di bidang penyimpanan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas penyimpanan, seperti gudang dan fasilitas penyimpanan lainnya sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen dapat memenuhinya.
6. Perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir, atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen.
7. Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini adalah:
• Membantu dalam pencarian konsumen
• Membantu dalam kegiatan pormosi
• Membantu dalam penyediaan informasi
• Membantu dalam pengepakan dan pembungkusan
• Membantu dalam penyortiran


Sumber: WORDPRESS

DASAR PEMASARAN : STRATEGI PENETAPAN HARGA

Harga: Pengertian dan Penetapannya
Pengertian harga adalah sangat penting dan menjadi titik awal bahasan ini. Kemudian diuraikan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan suatu tingkat harga. Faktor-faktor tersebut meliputi (1) kondisi perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manajer, dan (7) pengawasan pemerintah. Besarnya pengaruh masing-masing faktor tidak selalu sama, bergantung pada kondisi yang sedang berlaku.
Setelah berbagai faktor dipertimbangkan maka harga dapat ditentukan melalui suatu proses yang terdiri atas sembilan tahap, yaitu: (1) menentukan tujuan penetapan harga, (2) memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas harganya, (3) mengantisipasi reaksi dalam persaingan, (4) menentukan pangsa pasar yang dapat diharapkan, (5) memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran, (6) mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan, (7) memilih metode penghitungan harga, (8) menetapkan tingkat harga, dan (9) menyesuaikan struktur harga terhadap variasi dalam permintaan dan biaya di masing-masing segmen pasar. Berbagai contoh diberikan untuk memperjelas bahasan yang dimaksud.
Di bagian akhir bab ini dibahas ditambahkan dua bahasan praktis dengan contohnya, yaitu: (1) penentuan harga dasar dan laba yang diharapkan, dan (2) penetapan harga dasar dalam kondisi yang tidak pasti. Ini dimaksudkan, khususnya butir ke dua, untuk memberikan gambaran bahwa tidak semua kondisi yang dihadapi selalu bersifat pasti. Oleh karena itu, penetapan harga dalam berbagai alternatif tingkat harga perlu dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. 

SUMBER : WORDPRESS

DASAR PEMASARAN : DAUR HIDUP PRODUK

Peranan Daur Hidup Produk dalam Strategi Pemasaran
Daur hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
Atas dasar kondisi pada masing-masing tahap tersebut perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam daur hidup produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula. Strategi pemasaran yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran dengan penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan lebih diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya.

* TAHAP PERKENALAN
Peranan Daur Hidup Produk dalam Strategi Pemasaran
Daur hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
Atas dasar kondisi pada masing-masing tahap tersebut perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam daur hidup produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula. Strategi pemasaran yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran dengan penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan lebih diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya. 

* TAHAP PERTUMBUHAN
selama tahap ini, perusahaan menggunakan beberapa strategi berikut untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin:
  1. Perusahaan meningkatkan mutu produk serta menambahkan fitur produk yang baru dan gaya yang lebih baik.
  2. Perusahaan menambahkan model baru dan produk penyerta, yaitu produk-produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama.
  3. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
  4. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru.
  5. Perusahaan beralih dan iklan yang membuat orang menyadari produk ke iklan yang membuat orang lebih memilih produk tertentu.
  6. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya yang terdiri dari pembeli yang sensitive terhadap harga.
* TAHAP KEDEWASAAN
Tahap kedewasaan dapat dibagi menjadi tiga fase:
1. kedewasaan bertumbuh,
2. stabil,
3. dan menurun.

SUMBER: WIKIPEDIA, WORDPRESS

DASAR PEMASARAN : PENGELOLAAN PRODUK DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Pengertian dan Penggolongan Produk
Pengelolaan produk yang ada didasarkan pada dikotomi arti produk, yaitu produk konsumen dan produk industrial, serta memfokuskan pada strateginya. Bagaimanapun juga konsep tentang bauran pemasaran yang pernah diuraikan di bab terdahulu dikaitkan dalam pengelolaan produk ini. Ekspansi dan kontraksi bauran produk, baik dari sisi lini produk maupun sisi jenis produk, menjadi bagian dari pengelolaan produk yang ada agar menciptakan efisiensi penawaran kepada konsumen.
Pengembangan produk baru telah diuraikan sebagai aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan secara terus-menerus. Ini disebabkan oleh adanya daur hidup produk dari saat produk itu diperkenalkan sampai pada saat produk itu tidak ada lagi di pasaran karena sudah tidak diminati konsumen. Pengembangan produk baru ini akan menjaga eksistensi produk perusahaan di pasaran. Tahap-tahap yang perlu dilalui dalam pengembangan produk baru adalah tahap pencarian dan penyaringan ide tentang produk baru, tahap analisis bisnis, tahap pengembangan dan pengujian, tahap pengujian pemasaran, serta tahap komersialisasi.

*PENGERTIAN PRODUK BARU
produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan produk baru (new product development) adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk  yang berhasil secara komersial.
Produk baru mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products) yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi pada produk yang ada (Kotler, 2009). Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler (2000) mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk baru, yaitu:
(1) produk baru dengan penciptaan pasar yang baru (new to the world products),
(2) produk baru dengan pertama kali memasuki pasar yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),
(3) produk baru hasil modifikasi produk lama (additions to existing product lines),
(4) produk baru untuk menggantikan produk yang ada untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to existing products),
(5) produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar baru atau segmen baru (repositionings),
(6) produk baru dengan harga lebih rendah (cost reductions).

*PENGENDALIAN PENGEMBANGAN PRODUK
Bauran produk adalah rangkaian semua produk dan unit produk yang ditawarkan suatu penjual tertentu pada pembeli.
Ada empat dimenasi bauran produk untuk mendifinisikan strategi produk perusahaan :
1. Lebar : sampai dimana lini produk utamanya. Dalam hal ini produk perawatan rambut, perawatan kesehatan, minuman ringan dsb.
2. Panjang : sampai dimana kita dapat menghitung panjang rata-rata suatu lini.

Sumber: wikipedia, wordpress

 

Minggu, 27 November 2011

DASAR PEMASARAN : PERILAKU KONSUMEN

Perilaku Konsumen: Deskripsi dan Model
Pemahaman perilaku konsumen baik konsumen akhir maupun pembeli industrial adalah sangat penting bagi pemasar. Keputusan konsumen dalam pembeliannya ditempuh melalui suatu proses, mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, pengevaluasi alternatif, pengambilan keputusan beli, sampai pada evaluasi pasca beli. Proses keputusan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik yang ada pada diri konsumen, seperti persepsi, pembelajaran, sikap dan keyakinan, motivasi, kepribadian, pengalaman, dan konsep diri, maupun faktor-faktor yang berasal dari lingkungan, seperti budaya, sub-budaya, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, faktor situasional, nilai, norma, dan peran sosial, serta bauran pemasaran. Proses keputusan tersebut didasarkan pada sifat-sifat konsumen yang rasional.
Dalam pasar industrial, keputusan pembeliannya diambil juga melalui suatu proses, yaitu (1) mengenali masalah (kebutuhan), (2) menentukan karakteristik produk dan jumlah yang diperlukan, (3) mendeskripsikan spesifikasi produk dengan tepat dan kebutuhan kritisnya, (4) mencari dan menentukan kualifikasi sumber-sumber yang potensial, (5) menerima dan menganalisis usulan, (6) mengevaluasi usulan dan menyeleksi pemasok (7) memilih dan melakukan pemesanan, dan (8) mengadakan umpan-balik kinerja dan evaluasi. Sedangkan situasi pembeliannya dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu: pembelian tugas baru, pembelian ulang, dan pembelian ulang langsung. Setiap pembeli industrial mempunyai pilihan pendekatan dalam pembeliannya, di antaranya adalah inspeksi, penyampelan, deskripsi, dan kontrak dengan negosiasi.
Motif utama dalam pembahasan perilaku beli konsumen maupun industrial adalah memahami proses keputusan tersebut, di samping perusahaan harus mempunyai posisi yang baik untuk memberikan informasi yang tepat kepada konsumen yang tepat pada waktu yang tepat. Model perilaku konsumen tersebut sangat membantu untuk mengarahkan kegiatan pemasaran agar dapat melayani konsumen maupun pembeli industrial secara lebih baik.

*STRUKTUR KEPUTUSAN BELI
Struktur keputusan dalam pembelian sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Keputusan membeli dalam strutur pembelian sesuatu produk, adalah sebagai berikut:
                      -keputusan tentang jenis produk
                      -keputusan tentang merek
                      -keptusan tentang bentuk produk
                      -keputusan tentang tempat penjualan
                      -keputusan tentang jumlah produk yang dibeli
                      -keputusan tentang waktu pembelian
                      -keputusan tentang cara pembayaran


*PROSES KEPUTUSAN BELI INDUSTRI
proses pembelian pada umumnya melewati beberapa langkah prosedural sebagai berikut:
    1. Penentuan kebutuhan
Penentuan kebutuhan akan sesuatu barang merupakan usaha identifikasi persoalan yang dihadapi (terutama oleh bagian produksi). Misalnya usulan pembelian yang menjelaskan tentang spesifikasi barang, jenis, jumlah, dan waktu yang diperlukan.
    1. Pengumpulan informasi
Informasi (dari dalam maupun dari luar perusahaan) diperlukan untuk dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi dari dalam terutama diminta dari bagian produksi atau bagian teknis lainnya yang memberikan penjelasan secara umum atau spesifikasi secara khusus.
Informasi dari luar (dari pemasok, konsultan atau para ahli) dikumpulkan untuk menjelaskan tentang produk, proposal barang yang akan ditawarkan, kualifikasi pemasok serta persyaratan negosiasi yang diperlukan.
Pengumpulan informasi produk dilakukan secara inspeksi (memeriksa) menyeluruh atau diambil dari sebagian produk sebagai sampel atau contoh (terutama hanya untuk barang-barang standard atau seragam). Apabila barang2 yang akan dibeli mempunyai kergaman dalam spesifikasi, maka hanya beberapa bagian contoh (sample) saja yang perlu diperiksa. Tetapi barang-barang yangtidak standard, perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap barang-barang yang akan dibeli.
Pembelian memerlukan deskripsi atau spesifikasi secara tertulis maupun lesan untuk usulan barang-barang yang akan dibeli. Terutama apabila jumlah pemasok lebih dari satu,  pembeli memerlukan informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar seleksi. Seringkali deskripsi perlu dilengkapi dengan garansi atau sertifikat untuk lebih meyakinkan pembeli.
    1. Pengambilan keputusan
Setelah informasi cukup diperoleh, maka langkah berikut adalah untuk melakukan pemilihan terhadap pemasok yang dapat memenuhi kebutuhannya. Misalnya kualifikasi pemasok dalam hal pengalaman, kepercayaan kemampuan, maupun keahlian adalah aspek yang perlu dipertimbangkan pada proses seleksinya. Teknik evaluasi terhadap pemeriksaan fiksi barang serta analisa biaya dan manfaat dilakukan untuk mempertimbangkan setiap usulan penawaran. Bagian pembelian atau bagian otoritas dengan usulan bagian produksi atau teknis mempunyai wewenang mengambil keputusan pembelian tersebut. Prosedur ini dilakukan terutama untuk perlakuan pembelian yang tidak rutin (pembelian baru atau pembelian modifikasi).
    1. pelaksanaan pembelian
ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan pada proses maupun setelah keputusan pembelian diambil. Yaitu melakukan negosiasi kontrak dan pengiriman barang. Pada umumnya, pembelian barang-barang industrial memerlukan kontrak yang perlu dirundingkan terlebih dahulu. Diperlukan kesepakatan (secara tertulis atau lesan) yang mengikat atas transaksi atau perubahan-perubahan yang kemungkinan  dapat terjadi. Dan kemudian diperlukan keyakinan bahwa barang-barang yang dibeli akan dikirimkan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. 


sumber: wikipedia ,wordpress , daily.blogspot

DASAR PEMASARAN : SEGMENTASI PASAR ,PENENTUAN SASARAN PASAR DAN PEMOSISIAN

Pasar dan Penggolongannya
Segmentasi pasar merupakan upaya untuk mengidentifikasi kelompok konsumen dengan cara mengelompokkan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang kebutuhan dan keinginannya serupa. Pengelompokan yang dilakukan dapat menggunakan basis yang berbeda, seperti faktor demografis, geografis, faktor demografis pribadi, faktor psikografis dan keperilakuan. Konsep tentang segmentasi pasar berkaitan dengan pembedaan produk dalam hal kesamaan pasar sasarannya meskipun fokus kedua konsep tersebut berbeda.
Upaya untuk mensegmentasikan pasar akan menciptakan kelompok-kelompok pasar yang memiliki karakteristik berbeda. Upaya tersebut harus diikuti dengan upaya untuk menentukan pasar sasaran di antara segmen-segmen pasar yang telah diidentifikasi. Untuk itu, lima persyaratan harus dipenuhi, yaitu bahwa segmen pasar tersebut dapat diukur, dapat dimasuki, cukup besar, dapat dibedakan, dan dapat ditindaklanjuti. Adapun strategi yang dapat ditempuh untuk menentukan pasar sasaran adalah undifferentiated marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing. Tiga macam pola preferensi pasar dapat dijadikan ancangan untuk memposisikan produk-produk perusahaan ke pasar sasaran yang diinginkan. Strategi yang ditempuh dalam pemosisian produk ini antara lain adalah strategi pemosisian kembali dan strategi perluasan merek. 

*STRATEGI PENENTUAN POSISI PRODUK
Menentukan Penempatan Posisi ProdukPenentuan posisi produk adalah tindakan menentukan penawaran produk agar dapat menempati tempat yang khusus dalam benak konsumen, sehingga dapat membedakan produk perusahaan dengan lebih baik dibandingkan produk pesaing. Penempatan produk mengharuskan perusahaan memutuskan berapa banyak perbedaan dan mana yang diperkenalkan kepada banyak konsumen sasaran.
Menurut Glen L. Urban (1995), untuk membuat suatu keputusan penempatan posisi yang baik, kita harus mengetahui :
1). Dimensi apakah yang dipakai oleh pelanggan untuk mengevaluasi program pemasaran yang kompetitif.
2). Seberapa penting setiap dimensi tersebut dalam proses keputusan.
3). Bagaimana kita (perusahaan) dan persaingan menggabungkan dimensi-dimensi tersebut.
4). Bagaimanakah pelanggan membuat suatu keputusan berdasarkan informasi yang ada (Assauri 2000 : 89).
setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, perusahaan harus memutuskan “posisi” apa yang ingin ditempati dalam segmen tersebut. Posisi produk adalah cara produk ditetapkan oleh konsumen berdasarkan atribut penting tempat yang diduduki produk dalam ingatan konsumen dalam hubungan dengan produk pesaing.

*KRITERIA SEGMENTASI
 -dapat diukur (kuantitatif)
-potensial (ada peluang)
-dapat dijangkau (sisi fisik)distribusi barang)
 dan non fisik (promosinya)
-dapat dibedakan (segmennya sangat berbeda dengan jelas)
 
SUMBER: wordpress ,scribd

DASAR PEMASARAN : PROSES MANAJEMEN PEMASARAN

Proses manajemen pemasaran dibahas menurut tahaptahapnya yang bermula dari penganalisisan pasar sampai dengan pengendalian pemasaran. Secara spesifik strategi dan perumusan strategi pemasaran diuraikan untuk memperjelas langkah-langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer pemasaran.


Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi  
pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada, tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu:


1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi

sumber: wordpress

DASAR PEMASARAN : PERAN PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN DAN MASYARAKAT

* PENGERTIAN PEMASARAN
Peran manajer pemasaran dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang manajerialnya, yakni jenjang korporet, jenjang unit bisnis strategik, dan jenjang operasional atau fungsional. Perusahaan yang berharap dapat berhasil perlu memfokuskan pada pemasaran. Filosofi seperti ini, disebut Konsep Pemasaran sangat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan mengutamakan kepuasan konsumen melalui koordinasi dan integrasi antara bidang pemasaran dengan bidang kegiatan lainnya. Manajer pemasaran harus bekerja dengan banyak bidang lain dalam perusahaan yang satu sama lain saling bergantung dan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Kegiatan-kegiatan pemasaran juga perlu dikoordinasikan dengan faktor-faktor lingkungan yang sebagian besar berada di luar kontrol perusahaan. Ini berarti bahwa perusahaan perlu lebih banyak mengarahkan karyawan melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang etis atau tidak bertentangan dengan norma lingkungan, dan produk-produknya memang aman sebelum diluncurkan. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, keputusan tentang produk diintegrasikan dengan keputusan-keputusan menyangkut harga, distribusi, dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi, dikenal dengan istilah bauran pemasaran. 

* KONSEP PEMASARAN
  Philip Kotler (1997 : 21) mengatakan bahwa konsep pemasaran adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing. Ada beberapa konsep pemasaran yang perlu kita perhatikan, yaitu:
  1. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu dan sifatnya ada dan terletak dalam tubuh dan kondisi manusia. Misalnya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, keamanan dan penghargaan.
  2. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Misalnya setiap orang membutuhkan makan tetapi dapat dipuaskan melalui jenis makanan yang berbeda seperti orang yang satu makan roti yang lainnya makan nasi soto.
  3. Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang di dukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya. Misalnya banyak orang ingin mobil Mercedes, namun hanya sedikit orang yang mampu dan mau membelinya.
  4. Produk atau tawaran adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan berupa barang, jasa maupun ide-ide. Misalnya sebuah restoran  fast-food menawarkan barang-barang (seperti hamburger, kentang goreng, soft drink), jasa-jasa (seperti pembelian, memasak, dan tempat duduk), dan ide (seperti "hemat waktu").
  5. Nilai dan kepuasan merupakan suatu dimana pembeli atau sasaran merasakan terpenuhinya keinginan atau kebutuhannya, sehingga membuktikan produk dan tawaran berhasil.
* PERAN PEMASARAN DALAM ORGANISASI
1. Peran Pemasaran dalam Sektor Bisnis
      Dalam sektor bisnis, pemasaran mulai di sadari oleh berbagai perusahaan pada waktu yang berbeda. Unilever, Philips, Sony, dan Canon termasuk pelopor di Asia. Praktik pemasaran juga berbeda antar negara. Secara umum, pemasaran paling cepat menyebar di perusahaan-perusahaan penghasil barang konsumen dalam kemasan (Consumer Packaged/Goods), perusahaan-perusahaan penghasil barang konsumen tahan lama (Consumer Durable-Goods), dan perusahaan-perusahaan peralatan industri.
      Dalam dekade terakhir, perusahaan-perusahaan jasa atau pelayanan konsumen (Consumer Service Firm), khususnya penerbangan dan bank, telah menuju pemasaran modern. Pemasaran mulai menarik minat perusahaan asuransi dan pialang saham, meskipun mereka masih harus banyak belajar dalam menerapkan pemasaran secara efektif.

2. Peran Pemasaran dalam Sektor Non-Profit
      Pemasaran semakin menarik minat organisasi non profit seperti perguruan tinggi, rumah sakit, gereja, dan kelompok kesenian, khususnya di Negara-negara maju. Berbagai instansi pemerintah dan lembaga non profit swasta juga meluncurkan kampanye pemasaran sosial untuk mengurangi merokok, minum alkohol, penggunaan obat bius, dan hubungan seks yang tidak aman.

3. Peran Pemasaran dalam Sektor Internasional
      Perusahaan multi nasional banyak menanamkan modalnya untuk meningkatkan kemampuan pemasaran globalnya. Beberapa perusahaan multi nasional Eropa dan Jepang seperti Nestle, Benetton, Unilever, Toyota, Sony, dalam banyak hal telah memahami pemasaran secara lebih baik dan mengalahkan para pesaingnya dari Amerika Serikat. Perusahaan multi nasional telah memperkenalkan dan menyebarluaskan praktik pemasaran modern ke seluruh dunia. Hal ini memaksa perusahaan-perusahaan domestik yang lebih kecil di berbagai Negara untuk memperkuat pemasaran mereka supaya dapat bersaing secara efektif dengan perusahaan multi nasional.

*DIMENSI TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

Perusahaan-perusahaan beroperasi dalam berbagaii macam situasi yang mempunyai akibat-akibat sosial. Oleh karena itu perusahaan tidak bisa melepaskan tanggungjawab sosialnya kepada masyarakat. 

Adapun tanggungjawab dari pengusaha adalah:

Mendapatkan Laba
Tanpa laba perusahaan tidak dapat meneruskan untuk mengoperasikan karyawan atau tidak dapat menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat. Laba merupakan imbalan bagi pemilik perusahaan yang mempertaruhkan modal mereka pada perusahaan.
 
 
* TANGGUNGJAWAB MANAJER PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN
Tergantung pada ketersediaan anggaran dan keterampilan tim, Anda dapat memilih untuk melakukan outsourcing elemen-elemen tertentu dari proses pemasaran (seperti riset pasar) atau memutuskan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan di rumah. Key responsibilities of the marketing manager / director vary according to the business but can include: Tanggung jawab utama dari manajer pemasaran / direktur bervariasi sesuai dengan bisnis tetapi bisa termasuk:
  • Menanamkan pemasaran dipimpin etos seluruh bisnis
  • Meneliti dan pelaporan tentang peluang eksternal
  • Memahami pelanggan saat ini dan potensi
  • Mengelola perjalanan pelanggan (customer relationship management)
  • Mengembangkan strategi pemasaran dan rencana
  • Pengelolaan bauran pemasaran
  • Mengelola lembaga
  • Mengukur keberhasilan
  • Mengelola anggaran
  • Memastikan pengiriman tepat waktu
  • Menulis salinan
  • Menyetujui gambar
  • Mengembangkan pedoman
  • Membuat keputusan fokus pelanggan
Peran pemasaran dapat beragam atau terfokus tetapi sekarang kita akan menjelaskan lebih lanjut pada beberapa aspek kunci yang harus di jantung dari pekerjaan.

 
 
 

Sabtu, 26 November 2011

ILMU BUDAYA DASAR : Kebudayaan Dayak

Tentang asal mula suku bangsa Dayak, banyak teori yang diterima adalah teori imigrasi bangsa China dari Provinsi Yunan di Cina Selatan. Penduduk Yunan ber-imigrasi besar-besaran (dalam kelompok kecil) di perkirakan pada tahun 3000-1500 SM (SM). Sebagian dari mereka mengembara ke Tumasik dan semenanjung Melayu, sebelum ke wilayah Indonesia. Sebagian lainnya melewati Hainan,Taiwan dan filipina.
Pada migrasi gelombang pertama yang oleh beberapa ahli disebut proto-melayu, datanglah kelompok negroid dan weddid. Sedangkan gelombang kedua, dalam jumlah yang lebih besar di sebut Deutero-Melayu. Para migran Deutero-Melayu kemudian menghuni wilayah pantai Kalimantan dan disebut suku Melayu. Proto-melayu dan Deutero-melayu sebenarnya berasal dari negeri yang sama.
Menurut H.TH. Fisher, migrasi dari asia terjadi pada fase pertama zaman Tretier. Saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan Muller-Schwaner.
Dari pegunungan itulah berasal sungai-sungai besar seluruh Kalimantan. Diperkirakan, dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977-1978)
Cerita selanjutnya suku Dayak adalah tentang bagaimana mereka menghadapi gelombang-gelombang kelompok lain yang datang ke Kalimantan. Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman.
Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasal dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608). Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Sebagian lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)
Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming tahun 1368-1643. Dari manuskrip berhuruf kanji disebutkan bahwa kota yang pertama di kunjungi adalah Banjarmasin. Tetapi masih belum jelas apakah bangsa Tionghoa datang pada era Banjarmasin (dibawah hegemoni Majapahit) atau di era Islam. Kedatangan bangsa Tionghoa tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik (Departeman Pendidikan dan Kebudayaan,1977-1978)
Bahkan sumber lain menyebutkan sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XV Raja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara) di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelah sebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750, Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencari emas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranya candu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwoto kertodipoero,1963)
Pendapat-pendapat yang ada sejauh ini belum ada yang sungguh memuaskan. Pendapat lainnya umumnya menempatkan orang Dayak sebagai salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang mendiami pulau Kalimantan. Gagasan (penduduk asli) ini didasarkan pada teori migrasi penduduk ke Kalimantan. Bertolak dari pendapat itu, diduga nenek moyang orang Dayak berasal dari beberapa gelombang migrasi.
Gelombang pertama terjadi kira-kira 1 juta tahun yang lalu tepatnya pada periode Intergasial-Pleistosen. Kelompok ini terdiri dari ras Australoid (ras manusia pre-historis yang berasal dari Afrika). Pada zaman Pre-neolitikum, kurang lebih 40.000-20.000 tahun lampau, datang lagi kelompok suku semi nomaden (tergolong manusia moderen, Homo sapiens ras Mongoloid). Penggalian arkeologis di Niah-Serawak, Madai dan Baturong-Sabah membuktikan bahwa kelompok ini sudah menggunakan alat-alat dari batu, hidup berburu dan mengumpulkan hasil hutan dari satu tempat ke tempat lain. Mereka juga sudah mengenal teknologi api. Kelompok ketiga datang kurang lebih 5000 tahun silam. Mereka ini berasal dari daratan Asia dan tergolong dalam ras Mongoloid juga. Kelompok ini sudah hidup menetap dalam satu komunitas (rumah panjang) dan mengenal teknik pertanian lahan kering (berladang). Gelombang migrasi itu masih terus berlanjut hingga abad 21 ini. Teori ini sekaligus menjawab persoalan: mengapa suku bangsa Dayak memiliki begitu banyak varian baik dalam bahasa maupun karakteristik budaya.


Sumber : jpbond19

Jumat, 25 November 2011

ILMU BUDAYA DASAR : Budaya dan Tradisi Korea Selatan

Perhitungan Umur anak saat di lahirkan ternyata, untuk menghitung umur di korea itu di tambah 1 tahun.  jika di indonesia bayi dikatakan berumur 1 tahun jika sudah melewati 1 tahun sejak dia di lahirkan, lain halnya dengan korea selatan.  jadi, bayi yang baru lahir di korea selatan sudah berumur 1 tahun. contohnya kalau di indonesia  orang kelahiran tahun 93, tahun 2010 umurnya sudah 17 tahun kalau di korea selatan sudah berumur 18 tahun.

Pakaian 



Jika di Indonesia kita memiliki pakaian tradisional yaitu kebaya, sama hal nya dengan korea selatan.  Korea selatan memiliki pakaian tradisional yang lebih di kenal dengan HANBOK.  "HAN" adalah sebutan bagi korea dan "BOK" berarti pakaian.  Jadi secara harfiah orang korea pun sebenarnya hanya menyebut pakaian mereka sebagai "pakaian Korea" berbeda dengan orang jawa yang menyebut kebaya sebagai pakaian tradisional mereka.  Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogon), Celana panjang untuk laki-laki (Baji) dan rok wanita (Chima).  saat ini hanbok tidak lagi di pakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan seperti pada pesta pesta keluarga seperti Hwangap (perayaan ketika orang tua mamasuki usia 60 tahun)

Sumber : id wikipedia

ILMU BUDAYA DASAR : Kebudayaan Betawi Ondel-Ondel

Ondel-ondel merupakan hasil dari kebudayaan betawi yang berupa boneka besar yang tinggi nya mencapai sekitar kurang lebih 2,5 meter dengan garis tengah 80 cm, boneka ini di buat dari anyaman bambu yang bi buat agar dapat di pukul dari dalam oleh orang yang membawanya.  Boneka tersebut dipakai dan dimainkan oleh orang yang membawanya.  Pada wajahnya berupa topeng atau kedok yang di pakai keanyaman bambu tersebut  dengan kepala yang di buat rambut dibuat dari ijuk.  wajah ondel-ondel laki-laki biasanya di cat dengan warna merah, sedangkan yang wanita di cat dengan warna putih.
jenis pertunjukkan ini diduga sudah ada sebelum tersebarnya agama islam di pulau jawa dan juga terdapat di berbagai daerah dengan pertunjukkan yang sejenis.  awa lmulanya pertunjukkan ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala dari gangguan roh halus yang mengganggu.  Namun semakin lama tradisi tersebut berubah menjadi hal yang sangat bagus untuk di pertontonkan, dan kebanyakan acara tersebut kini diadakan di acara penyambutan tamu terhormat, dan untuk menyemarakan pesta-pesta rakyat serta peresmian gedung yang baru selesai di bangun.
Disamping itu selain untuk arak-arakan biasanya ondel-ondel juga banyak di gunakan untuk "Ngamen" terutama di hari hari perayaan Tahun Baru,baik Masehi maupun Imlek.  Pendukung utama kesenian ondel-ondel petani yang termasuk "Abangan" khususnya yang terdapat di daerah pinggiran kota Jakarta dan sekitarnya.
Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak menentu, tergantung dari masing-masing rombongan.  ada yang diiringi menggunakan tanjidor, seperti rombongan ondel-ondel pimpian Gejen, Kampoeng setu.  Ondel-ondel betawi tersebut pada dasarnya masih bertahan dan menjadi penghias di wajah kota metropolitan Jakarta.

ILMU BUDAYA DASAR : Kebudayaan Tionghoa

Baju Pengantin Warna Merah

Kebudayaan Tionghoa, pada saat pernikahan selalu menggunakan busana pengantin berwarna merah.  begitu juga dengan dekorasi ruangan kamar pengantin menggunakan warna merah.  sebab warna merah mempunyai arti keberuntungan dan kebahagiaan.

Pada acara-acara resmi dan acara pengantin harus menggunakan busana berwarna merah karena membawa rezeki dan keberuntungan.  sejak zaman nenek moyang terdahulu, baju pengantin berwarna merah.  bahkan orang-orang tionghoa pantang menggunakan busana berwarna putih dan hitam pada saat berbahagia.  apa lagi saat merayakan hari pernikahan.

Tionghoa zaman dahulu pantang menggunakan busana berwarna putih dan hitam di hari pernikahan, tetapi di zaman sekarang banyak juga orang-orang tionghoa yang mengikuti budaya barat dengan menggunakan baju berwarna putih di hari pernikahannya.

sekedar diketahui, pada zaman dahulu pengantin yang masih keturunan dari kerajaan atau istana bahkan anak pejabat pada saat oernikahan menggunakan HONG KOAN untuk pengantin wanitanya. "Princess dan raja harus menggunakan HONG KOAN pada saat pernikahannya karena itu tanda yang sangat penting bagi pengantin perempuan.  setiap pengantin wanita menggunakan HONG KUAN namun ada perbedaan bagi kalangan kerajaan dengan kalangan biasa.

Namun, bagi warga tionghoa zaman dahulu, saat hari H atau hari pernikahan pengantin wanita dianggap paling tinggi dan setiap orang harus menghormatinya.  cuma ada perbedaan dari kalngan kerajaan dan kalangan rakyat atau masyarakat tionghoa.
Untuk umum tidak boleh ada bentuk naga atau burung poinek untuk mahkotanya.  Apalagi naga bagi kerajaan dan masyarakat umum ada perbedaannya.  Untuk masyarakat umum, jari-jari kaki naga terdiri dari empat jari.  Sedangkan untuk kalangan raja, jari-jari kaki nag terdiri dari lima jari.

Kamis, 24 November 2011

ILMU BUDAYA DASAR : Budaya Korea – Perayaan Chuseok

Chuseok atau ditulis sebagai Chusok (Hari bulan purnama) adalah hari libur resmi di Korea yang dirayakan secara besar-besaran pada bulan ke-8, hari ke-15 kalender lunar. Perayaan ini berupa pesta makan untuk mengucapkan terima kasih atas keberhasilan panen, sehingga juga disebut juga sebagai Hari Panen, Festival Bulan Musim Panen, atau Hangawi (“han” = “raya”, “gawi” = “tengah”, “hari besar di tengah-tengah musim gugur”.

Sejarah
Hangawi sudah dikenal sejak periode awal Kerajaan Silla (57 SM – 935) dalam bentuk perlombaan menenun antara dua tim. Pada hari Hangawi, tim dengan hasil tenunan yang paling panjang dinyatakan sebagai pemenang, sedangkan tim yang kalah harus mentraktir tim yang menang dengan berbagai macam makanan yang enak-enak.
Tradisi


Di zaman sekarang, perayaan Chuseok merupakan kesempatan orang Korea untuk pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi altar leluhur. Di pagi hari, orang Korea melakukan penghormatan terhadap arwah leluhur dalam bentuk ziarah ke makam untuk merapikan tanaman dan tanah sekitar makam. Arwah leluhur juga disuguhi makanan, buah-buahan dan minuman. Hasil panen tahun itu juga ikut dipersembahkan kepada arwah leluhur.
Khususnya, bujangan dan perawan mencoba membuat songpyeon yang sebagus mungkin karena percaya dengan begitu mereka akan mendapatkan pasangan yang cantik atau tampan. Pada hari Chuseok, orang-orang akan saling berbagi makanan dan minuman keras, dan bermain permainan tradisional. Di samping songpyeon, berbagai hasil kebun dan pertanian yang baru dipanen memenuhi meja makan, antara lain wijen, kedelai, kacang merah, chestnut, dan kurma cina. Permainan dan kesenian tradisional diadakan beramai-ramai dan meriah, seperti sonori (permainan sapi), geobuknori (permainan kura-kura), ganggangsullae (tarian melingkar) dan ssireum (bergulat).

Beberapa tradisi yang diadakan saat Perayaan Chuseok:
Buicho dan Sungmyo
Buicho adalah tradisi memotong rumput di sekitar makam leluhur selama Chuseok. Mengunjungi makam leluhur dianggap sebagai kewajiban mereka yang hidup terhadap leluhur mereka.
Chare (Ritual Mengenang)
Pada pagi hari saat perayaan Chuseok, para anggota keluarga berkumpul di sekeliling rumah dari keluarga tertua di mana kuil keluarga ditempatkan untuk mengadakan penghormatan kepada leluhur keluarga mereka. Ritual Mengenang ini diberikan pada kakek buyut mereka. Satu-satunya perbedaan yang membedakan ritual ini dengan ritual yang diadakan saat Tahun baru adalah bahwa pada saat perayaan Chuseok,  orang-orang makan nasi bukannya sup kue beras.
Ganggangsulle

sumber: id wikipedia, wordpress

Selasa, 22 November 2011

ILMU BUDAYA DASAR : HARI VALENTINE SEBAGAI KEBUDAYAAN POPULER

Fenomena Hari Valentine memang telah berlangsung lama. Orang-orang di seluruh dunia menjadikannya sebagai momen untuk mengekspresikan kasih-sayang di hari itu. Perayaan Hari Valentine telah menjadi semacam budaya global yang bersifat deteritorial. Meski mungkin dengan cara yang berbeda-beda, orang-orang yang merayakannya percaya bahwa Hari Valentine merupakan momen spesial untuk mengungkapkan rasa kasih-sayang mereka terhadap orang-orang terdekat, khususnya pasangan mereka.
Dilihat dari berbagai karakteristiknya, perayaan Hari Valentine dapat dipandang sebagai salah satu dari sekian banyak kebudayaan populer. Lalu, apa yang salah dari kebudayaan populer? Dalam pendekatan kritis, kebudayaan populer atau popular culture merujuk pada term populer itu sendiri yang dalam skema pemikiran Raymond Williams (1983: 237) dapat dipahami dalam empat makna. Pertama, ia segala sesuatu yang disukai banyak orang. Inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa banyak orang yang mempraktikkannya tanpa melihat aspek historis sebuah kebudayaan.
Kedua, sesuatu yang bersifat inferior. Inferioritas dalam konteks ini adalah status kebudayaan itu sendiri yang merupakan oposisi biner dari high-culture. Dengan kata lain, kebudayaan populer adalah salah satu bentuk dari low-culture yang demikian mudah dipraktikkan dan direproduksi dalam berbagai bentuk.
Ketiga, sesuatu yang secara sengaja diatur untuk meraih dukungan orang lain. Dalam konteks ini, kebudayaan populer lebih merujuk pada karakter kebudayaan yang dipraktikkan lebih merujuk pada kuantitas pelaku kebudayaan, bukan kualitas kebudayaan itu sendiri.
Dan keempat, kebudayaan yang diciptakan oleh manusia untuk kepentingan dirinya sendiri. Meski terlihat masih serupa dengan yang ketiga, namun karakter yang keempat ini lebih mengarah pada kepentingan manusia itu sendiri sebagai subjek. Subjek yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kontrol kekuasaan sehingga kebudayaan populer tidak lain merupakan manifestasi dari kepentingan kekuasaan mereka. Konsekuensinya, kebudayaan populer adalah kebudayaan yang pseudo-substantif alias kebudayaan dengan makna semu.
Kata kasih-sayang yang menjadi tagline di Hari Valentine ini sesungguhnya sebuah tanda yang telah mengalami dekonstruksi sedemikian rupa sehingga makna substantif tentang kasih-sayang diarahkan pada sejumlah produk. Maka, tidaklah mengherankan jika Hari Valentine banyak dituding sebagai agen dari advanced capitalism, terutama oleh kalangan kritis.

Sumber : mangozie

ILMU BUDAYA DASAR : KEBUDAYAAN TRADISIONAL MAKASSAR

Dalam kebudayaan Makasar, busana adat merupakan salah satu aspek yang cukup penting. Bukan saja berfungsi sebagai penghias tubuh, tetapi juga sebagai kelengkapan suatu upacara adat. Yang dimaksud dengan busana adat di sini adalah pakaian berikut aksesori yang dikenakan dalam berbagai upacara adat seperti perkawinan, penjemputan tamu, atau hari-hari besar adat lainnya. Pada dasarnya, keberadaan dan pemakaian busana adat pada suatu upacara tertentu akan melambangkan keagungan upacara itu sendiri.

Melihat kebiasaan mereka dalam berbusana, sebenarnya dapat dikatakan bahwa busana adat Makasar menunjukkan kemiripan dengan busana yang biasa dipakai oleh orang Bugis. Meskipun demikian, ada beberapa ciri, bentuk maupun corak, busana yang khas milik pendukung kebudayaan Makasar dan tidak dapat disamakan dengan busana milik masyarakat Bugis.

Pada masa dulu, busana adat orang Makasar dapat menunjukkan status perkawinan, bahkan juga status sosial pemakainya di dalam masyarakat. Hal itu disebabkan masyarakat Makasar terbagi atas tiga lapisan sosial. Ketiga strata sosial tersebut adalah ono karaeng, yakni lapisan yang ditempati oleh kerabat raja dan bangsawan; tu maradeka, yakni lapisan orang merdeka atau masyarakat kebanyakan; dan atu atau golongan para budak, yakni lapisan orangorang yang kalah dalam peperangan, tidak mampu membayar utang, dan yang melanggar adat. Namun dewasa ini, busana yang dipakai tidak lagi melambangkan suatu kedudukan sosial seseorang, melainkan lebih menunjukkan selera pemakainya.


Sementara itu, berdasarkan jenis kelamin pemakainya, busana adat Makasar tentu saja dapat dibedakan atas busana pria dan busana wanita. Masing-masing busana tersebut memiliki karakteristik tersendiri, busana adat pria dengan baju bella dada dan jas tutunya sedangkan busana adat wanita dengan baju bodo dan baju labbunya.

Busana adat pria Makasar terdiri atas baju, celana atau paroci, kain sarung atau lipa garusuk, dan tutup kepala atau passapu. Baju yang dikenakan pada tubuh bagian atas berbentuk jas tutup atau jas tutu dan baju belah dada atau bella dada. Model baju yang tampak adalah berlengan panjang, leher berkrah, saku di kanan dan kiri baju, serta diberi kancing yang terbuat dari emas atau perak dan dipasang pada leher baju. Gambaran model tersebut sama untuk kedua jenis baju pria, baik untuk jas tutu maupun baju bella dada. Hanya dalam hal warna dan bahan yang dipakai terdapat perbedaan di antara keduanya. Bahan untuk jas tutu biasanya tebal dan berwarna biru atau coklat tua. Adapun bahan baju bella dada tampak lebih tipis, yaitu berasal dari kain lipa sabbe atau lipa garusuk yang polos, berwarna terang dan mencolok seperti merah, dan hijau.



Kelengkapan busana adat pria Makasar yang tidak pernah lupa untuk dikenakan adalah perhiasan seperti keris, gelang, selempang atau rante sembang, sapu tangan berhias atau passapu ambara, dan hiasan pada penutup kepala atau sigarak. Keris yang senantiasa digunakan adalah keris dengan kepala dan sarung yang terbuat dari emas, dikenal dengan sebutan pasattimpo atau tatarapeng. Jenis keris ini merupakan benda pusaka yang dikeramatkan oleh pemiliknya, bahkan dapat digantungi sejenis jimat yang disebut maili. Agar keris tidak mudah lepas dan tetap pada tempatnya, maka diberi pengikat yang disebut talibannang. Adapun gelang yang menjadi perhiasan para pria Makasar, biasanya berbentuk ular naga dan terbuat dari emas atau disebut ponto naga. Gambaran busana adat pria Makasar lengkap dengan semua jenis perhiasan seperti itu, tampak jelas pada seorang pria yang sedang melangsungkan upacara pernikahan. Lebih tepatnya dikenakan sebagai busana pengantin pria.

Sementara itu, busana adat wanita Makasar terdiri atas baju dan sarung atau lipa. Ada dua jenis baju yang biasa dikenakan oleh kaum wanita, yakni baju bodo dan baju labbu dengan kekhasannya tersendiri. Baju bodo berbentuk segi empat, tidak berlengan, sisi samping kain dijahit, dan pada bagian atas dilubangi untuk memasukkan kepala yang sekaligus juga merupakan leher baju. Adapun baju labbu atau disebut juga baju bodo panjang, biasanya berbentuk baju kurung berlengan panjang dan ketat mulai dari siku sampai pergelangan tangan. Bahan dasar yang kerap digunakan untuk membuat baju labbu seperti itu adalah kain sutera tipis, berwarna tua dengan corak bunga-bunga. Kaum wanita dari berbagai kalangan manapun bisa mengenakan baju labbu.

Pasangan baju bodo dan baju labbu adalah kain sarung atau lipa, yang terbuat dari benang biasa atau lipa garusuk maupun kain sarung sutera atau lipa sabbe dengan warna dan corak yang beragam. Namun pada umumnya, warna dasar sarung Makasar adalah hitam, coklat tua, atau biru tua, dengan hiasan motif kecilkecil yang disebut corak cadii.

Sama halnya dengan pria, wanita makasar pun memakai berbagai perhiasan untuk melengkapi tampilan busana yang dikenakannya Unsur perhiasan yang terdapat di kepala adalah mahkota (saloko), sanggul berhiaskan bunga dengan tangkainya (pinang goyang), dan anting panjang (bangkarak). Perhiasan di leher antara lain kalung berantai (geno ma`bule), kalung panjang (rantekote), dan kalung besar (geno sibatu), dan berbagai aksesori lainnya. Penggunaan busana adat wanita Makasar yang lengkap dengan berbagai aksesorinya terlihat pada busana pengantin wanita. Begitu pula halnya dengan para pengiring pengantin, hanya saja perhiasan yang dikenakannya tidak selengkap itu.


Sumber:budayatradisional

Minggu, 20 November 2011

ILMU BUDAYA DASAR : Budaya Korea – Perayaan Seollal

Tahun Baru Korea (Korea: Seollal (설날) atau Gujeong (舊正) adalah hari raya rakyat Korea yang terbesar dan terpenting. Seollal dirayakan secara meriah sehingga hari libur berlangsung selama 3 hari karena dianggap lebih penting daripada hari tahun baru kalender Gregorian. Walaupun tidak terlalu populer, istilah Seollal juga berarti Yang-nyeok Seollal (양력설날, tahun baru kalender Gregorian) atau Shinjeong (신정).
                  Hari terakhir bulan 12 Kalender Korea dinamakan seotdal geumeum dan malam sebelum tahun baru dinamakan jeya atau jeseok. Karena merupakan hari yang terakhir, sebisa mungkin orang-orang akan melunasi semua utang dan pembayaran serta berhenti menagih utang sampai tanggal 15. Pada jeseok, rumah tangga sibuk mempersiapkan tahun baru sampai tengah malam dan saling memberi hadiah akhir tahun berupa makanan dan minuman yang enak-enak kepada kerabat. Tradisi ini dinamakan sechan atau hadiah makanan. Pada malam tepat sebelum tahun baru, keluarga berkumpul dan orang tertua dalam keluarga melakukan deokdam.

Di pagi hari tahun baru Seollal, seluruh anggota keluarga, orang tua, pemuda-pemudi, pria dan wanita setelah mandi di pagi hari, mengenakan baju baru untuk menyambut tahun baru. Tradisi ini dinamakan seolbim. Setelah itu mereka akan melakukan jeongjo charye, memberi salam kepada leluhur. Seusai jeongjo charye, mereka mengunjungi dan memberi salam tahun baru (sebae) kepada kakek-nenek, orang tua, saudara yang lebih tua dan tetangga. Orang tua menerima kunjungan dan salam dari anak-cucu serta saudara-saudara yang lebih muda. Sementara itu, setelah memberi salam tahun baru kepada orang tua dan kakek-nenek, para pemuda baru boleh bertemu dan berkumpul.
Sudah menjadi tradisi pada tahun baru, para tamu dihibur dan disajikan makanan. Untuk orang dewasa biasa disajikan minuman keras, dan anak-anak diberi orang tuanya angpao (sebaetdon), kue dan buah-buahan. Orang yang sedang dalam masa berkabung selama satu atau dua tahun tidak melakukan kunjungan pada saat tahun baru, melainkan hanya menerima kunjungan saja.

sumber:wordpress

ILMU BUDAYA DASAR: Kebudayaan budaya Sunda

                Sunda merupakan kebudayaan masyarakat yang tinggal di wilayah barat pulau Jawa namun dengan berjalannya waktu telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Sunda berasal dari kata Su = Bagus/ Baik, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan, orang Sunda diyakini memiliki etos/ watak/ karakter Kasundaan sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Watak / karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (pandai/ cerdas) yang sudah dijalankan sejak jaman Salaka Nagara sampai ke Pakuan Pajajaran, telah membawa kemakmuran dan kesejahteraan lebih dari 1000 tahun. Sebagai suatu suku, bangsa Sunda merupakan cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara, di mulai dengan berdirinya kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara. 
                    Bahkan menurut Stephen Openheimer dalam bukunya berjudul Sundaland, Tatar Sunda/ Paparan Sunda (Sundaland) merupakan pusat peradaban di dunia. Sejak dari awal hingga kini, budaya Sunda terbentuk sebagai satu budaya luhur di Indonesia. Namun, modernisasi dan masuknya budaya luar lambat laun mengikis keluhuran budaya Sunda, yang membentuk etos dan watak manusia Sunda.
Makna kata Sunda sangat luhur, yakni cahaya, cemerlang, putih, atau bersih. Makna kata Sunda itu tidak hanya ditampilkan dalam penampilan, tapi juga didalami dalam hati. Karena itu, orang Sunda yang 'nyunda' perlu memiliki hati yang luhur pula. Itulah yang perlu dipahami bila mencintai, sekaligus bangga terhadap budaya Sunda yang dimilikinya.

                Ada beberapa etos atau watak dalam budaya Sunda tentang satu jalan menuju keutamaan hidup. Selain itu, etos dan watak Sunda juga dapat menjadi bekal keselamatan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Etos dan watak Sunda itu ada lima, yakni cageur, bageur, bener, singer, dan pinter yang sudah lahir sekitar jaman Salakanagara dan Tarumanagara. Ada bentuk lain ucapan sesepuh Sunda yang lahir pada abad tersebut. Lima kata itu diyakini mampu menghadapi keterpurukan akibat penjajahan pada zaman itu. Coba kita resapi pelita kehidupan lewat lima kata itu. Semua ini sebagai dasar utama urang Sunda yang hidupnya harus 'nyunda', termasuk para pemimpin bangsa.

sumber:www.kasundaan.org

Sabtu, 19 November 2011

ILMU BUDAYA DASAR : Manusia dan Kebudayaan Munggahan

Munggahan ,sebuah "Kebudayaan" bagi sebutan "Orang Sunda" di penghujung bulan "Rewah" sebelum memasuki Bulan Penuh berkah (Bulan Puasa).Khusus bagi "Orang sunda" Acara tersebut,jelas jadi Rutinisas,bahkan pantas di sebut "Kebudayaan" baru.Moment tersebut,telah terlaksana berpuluh puluh tahun lamanya.
      Memang Munggahan ini adalah Budaya wilayah Jawa, dan kenapa disebut Munggahan karena setiap orang yang berpuasa dapat meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kita kepada Allah SWT atau bisa disebut munggah.setelah doa selesai warga mendapatkan makanan yang telah disumbangkan dari warga,yang anehnya tapi nyata setiap kami mengadakan acara ini,meskipun tidak pernah mewajibkan untuk menyumbangkan makana selesai acara Warga dapat semua bingkisan atau berkatnya baik bapak-bapak dan anak-anak, kemudian warga kembali ke keluarganya dan memakan berkat yang yang tadi diberikan, dan Adzan kumandang Isya pun memanggil, Hari pertama Mushola Penuh sampai jalanan,dan jalanan pun saya tutup.itulah Kebahagian menyambut Ramadhan.


sumber: kabar-rakyatblogspot 
             kompasiana

MANUSIA DAN KEBUDAYAANNYA

Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.            Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia  menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai
1.      Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2.      Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3.      Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4.      Pembeda manusia dan binatang
5.      Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6.      Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7.      Sebagai modal dasar pembangunan.

Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.


Sumber:bukittingginews