Jumat, 25 November 2011

ILMU BUDAYA DASAR : Kebudayaan Betawi Ondel-Ondel

Ondel-ondel merupakan hasil dari kebudayaan betawi yang berupa boneka besar yang tinggi nya mencapai sekitar kurang lebih 2,5 meter dengan garis tengah 80 cm, boneka ini di buat dari anyaman bambu yang bi buat agar dapat di pukul dari dalam oleh orang yang membawanya.  Boneka tersebut dipakai dan dimainkan oleh orang yang membawanya.  Pada wajahnya berupa topeng atau kedok yang di pakai keanyaman bambu tersebut  dengan kepala yang di buat rambut dibuat dari ijuk.  wajah ondel-ondel laki-laki biasanya di cat dengan warna merah, sedangkan yang wanita di cat dengan warna putih.
jenis pertunjukkan ini diduga sudah ada sebelum tersebarnya agama islam di pulau jawa dan juga terdapat di berbagai daerah dengan pertunjukkan yang sejenis.  awa lmulanya pertunjukkan ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala dari gangguan roh halus yang mengganggu.  Namun semakin lama tradisi tersebut berubah menjadi hal yang sangat bagus untuk di pertontonkan, dan kebanyakan acara tersebut kini diadakan di acara penyambutan tamu terhormat, dan untuk menyemarakan pesta-pesta rakyat serta peresmian gedung yang baru selesai di bangun.
Disamping itu selain untuk arak-arakan biasanya ondel-ondel juga banyak di gunakan untuk "Ngamen" terutama di hari hari perayaan Tahun Baru,baik Masehi maupun Imlek.  Pendukung utama kesenian ondel-ondel petani yang termasuk "Abangan" khususnya yang terdapat di daerah pinggiran kota Jakarta dan sekitarnya.
Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak menentu, tergantung dari masing-masing rombongan.  ada yang diiringi menggunakan tanjidor, seperti rombongan ondel-ondel pimpian Gejen, Kampoeng setu.  Ondel-ondel betawi tersebut pada dasarnya masih bertahan dan menjadi penghias di wajah kota metropolitan Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar